Pelatihan (Training)
“Training is the systematic acquisition of skills, concepts, or attitudes
that result in improved performance in another environment.”(Landy &
Conte, 2012).
“Training, an organization’s planned efforts to help employees acquire
job related knowledge, skills, abilities, and behaviors, with the goal of
applying these on the job.” (Noe, Hollenbeck, Gerhart & Wright, 2016).
Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat
disimpulkan bahwa pelatihan adalah suatu upaya yang dilakukan oleh perusahaan
untuk membantu karyawan memperoleh pengetahuan, keterampilan, kemampuan, konsep, atau sikap yang menghasilkan peningkatan kinerja di lingkungan kerja.
Model untuk Program Pelatihan:
- Needs Assessment
Desain instruksional secara logis harus dimulai
dengan penilaian kebutuhan, proses mengevaluasi organisasi, karyawan individu dan tugas karyawan untuk menentukan jenis
pelatihan apa, jika ada, yang diperlukan. Seperti yang ditunjukkan oleh definisi ini, penilaian kebutuhan menjawab pertanyaan dalam tiga bidang besar:
1. Organisasi — Apa konteks pelatihan yang akan terjadi?
Analisis Organisasi
Suatu proses untuk menentukan kesesuaian pelatihan dengan mengevaluasi karakteristik organisasi.
2. Orang — Siapa yang butuh pelatihan?
Analisis Orang
Suatu proses penentuan kebutuhan individu dan kesiapan untuk pelatihan.
3. Tugas — Mata pelajaran apa yang harus dicakup pelatihan?
Analisis Tugas
Proses identifikasi dan menganalisis tugas untuk dilatih.
- Readiness for Training
Kombinasi karakteristik karyawan dan lingkungan kerja positif yang memungkinkan pelatihan.
1. Employee Readiness Characteristics
2. Work Environment
-Planning the Training Program
1. Objectives of the Program
Tujuan pelatihan yang efektif memiliki beberapa karakteristik:
a. Terdapat penyataan tentang apa yang diharapkan oleh karyawan
b. Standar kinerja yang dapat diukur.
c. Mengidentifikasi karyawan yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang diinginkan.
2. In-House or Contracted Out.
3. Choice of Training Methods.
- Training Methods
1. Classroom Instruction
2. Audiovisual Training
3. Computer-Based Training
a. E-learning
b. Electronic Performence Support System
4. On-the Job Training
5. Simulation
6. Bussiness Games and Case Studies
7. Behavior Modeling
8. Team Training
9. Action Training
Pengembangan (Development)
“Development,
the acquisition of knowledge, skills, and behaviors that improve an employee’s
ability to meet changes in job requirements and in customer demands."(Noe, Hollenbeck, Gerhart dan Wright, 2014).
Jadi, Pengembangan adalah akuisisi pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang meningkatkan
kemampuan karyawan untuk memenuhi perubahan dalam persyaratan pekerjaan. Dengan melalui pelatihan dan pengembangan, karyawan akan mampu mengerjakan, meningkatkan dan mengembangkan pekerjaan.
Terdapat beberapa metode yang digunakan dalam pengembangan karyawan, yaitu:
1. Program pendidikan formal seperti, program sarjana dan pelatihan dan program yang ditawarkan oleh institusi lain.
2. Penilaian proses yang dapat membantu karyawan mengetahui kemampuan yang dimiliki.
3. Hubungan interpersonal antar anggota agar karyawan dapat mengembangkan pemahamannya lebih dalam.
Pelatihan dan pengembangan karyawan adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan kapasitas karyawan agar bisa menjadi sumber
daya yang berkualitas, baik dari segi pengetahuan, keterampilan bekerja,
tingkat professionalisme yang tinggi dalam bekerja agar bisa meningkatkan
kemampuan untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dengan baik. Tidak jarang dalam hal pelatihan dan pengembangan suatu perusahaan dapat mengalami kesulitan. PT. Telkom ialah satu-satunya BUMN
telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar
di Indonesia. Telkom tentunya harus memiliki karyawan yang berkualitas yang berarti karyawan yang memiliki pengetahuan, keahlian dan manusia yang berkualitas (mempunyai kreativitas yang tinggi). Untuk menghadapi tantangan tersebut PT.Telkom memerlukan strategi dalam pelatihan dan pengembangan untuk karyawannya. Untuk itu PT. Telkom menyusun Human Capital Master Plan (Human Capital
Management menurut Chatzkel adalah merupaka upaya untuk mengelola dan
mengembangkan kemampuan manusia untuk mencapai tingkat signifikan yang lebih
tinggi secara kinerjanya.
Pengembangan kompetensi karyawan yang dilakukan oleh PT. Telkom, dititikberatkan pada hal-hal berikut:
1. Pengembangan karakter yang didasarkan pada budaya Perusahaan The Telkom Way.
2. Pengembangan kompetensi yang
berstandar global.
3. Pengembangan kepemimpinan yang
didasarkan pada Telkom Leadership Architecture
yang berdasarkan prinsip Lead by Heart
dan Manage by Head.
Metode pelatihan yang digunakan dalam program yang dilakukan oleh PT. Telkom adalah team work.
Seperti yang sudah dijelaskan PT. Telkom dalam pengembangan kepemimpinan berdasarkan pada
PT. Telkom adalah Leadership, yakni jika ada learder disuatu organisasi atau perusahaan pasti di
dalamnya terdapat team atau anggota yang membantunya.
REFERENSI:
Landy, F. J. & Conte, J., M. 2012. Work in the 21ST Century an Introduction
to Industrial and Organizational Psychology (4th ed). Amerika: Wiley.
Noe, R. A., Hollenbeck, J. R.,
Gerhart, B., Wright, P. M. 2016. fundamentals of Human Resource Management (6th
ed). Amerika: McGraw-Hill Education.
http://pedro-industri27.blogspot.com/2015/09/strategi-pt-telkom-dalam-pelatihan-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar