Jumat, 08 Maret 2019

PSIKOLOGI INDUSTRI ORGANISASI (PIO)

 

PSIKOLOGI INDUSTRI ORGANISASI (PIO) 

Dalam blog saya kali ini, saya akan membahas apa itu PIO?, sejarah tentang PIO, gambaran masa depan mengenai PIO, serta penelitian PIO. Disini saya menggunakan dua buku referensi yaitu, buku "Work In The 21st Century "(An Introduction To Industrial And Organizational Psychology) oleh Frank J. Landy & Jeffrey M. Conte dan buku Introduction to Industrial/Organizational Psychology oleh Ronald E. Riggio. Sebelumnya saya telah berdiskusi dengan kelompok saya, mari kita bahas PIO dimulai dari apa itu PIO?

 APA ITU PIO?

Dari buku Frank J. Landy & Jeffrey M. Conte, buku ini mendefinisikan PIO sebagai: 

The simplest definition of industrial and organizational psychology is “the application of psychological principles, theory, and research to the work setting.” setting.”. The domain of I-O psychology stretches well beyond the physical boundaries of the workplace because many of the fac-
tors that influence work behavior are not always found in the work setting. setting. These factors include things like family responsibilities, cultural influences, employment-related legis-lation, and non-work events. 

Menurut buku ini, PIO adalah penerapan prinsip-prinsip psikologi, teori, dan penelitian pengaturan kerja. Perilaku kerja dalam PIO tidak sebatas dalam lingkungan kerja karena banyak faktor yang mempengaruhi perilaku kerja. Faktor-faktor ini termasuk tanggung jawab keluarga, pengaruh budaya, undang-undang dalam pekerjaan dan peristiwa non-kerja. 

Sedangkan dalam buku Ronald E.Ringgio, PIO didefinisikan sebagai: 
Industrial/ organizational (I/O) psychology the branch of psychology that is concerned with the study of behavior in work settings and the application of psychology principles to change work behavior. I/O psychology has two objectives: 
  • first, to conduct research in an effort to increase our knowledge and understanding of human work behavior
  • second, to apply that knowledge to improve the work behavior, the work environment, and the psychological conditions of workers. 
Menurut buku ini, PIO adalah cabang dari psikologi yang prihatin terhadap pembelajaran dan perilaku dari prinsip-prinsip psikologi untuk mengubah perilaku kerja. PIO memiliki 2 tujuan yaitu:
  • pertama, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita tentang perilaku kerja
  • kedua, meningkatkan perilaku kerja, lingkungan kerja, dan kondisi psikologis pekerja.
Berdasarkan dua pernyataan di atas, saya menyimpulkan bahwa PIO adalah cabang psikologi yang menerapkan prinsip-prisip psikologi, teori dan penelitian pengaturan kerja untuk mengubah perilaku kerja. Dengan belajar PIO kita dapat meningkatkan pengetahuan tentang perilaku kerja serta meningkatkan kualitas kerja. Pekerjaan itu penting karena menempati sebagian besar waktu kita dan memberi penghidupan.


Sejarah PIO menurut buku Frank J. Landy & Jeffrey M. Conte.

  
       Pada tahun 1888, Cattell mengukur perbedaan individu. Lalu tahun 1890 Cattell mengembangkan tes mental pertama. Pada tahun 1892 Munsterberg sampai di Harvard; American Psychological Association (APA) didirikan. Tahun 1913 Munsterberg menerbitkan naskah Inggris pertama dalam Psikologi Industri Organisasi. Pada tahun 1917 perang dunia pertama: Scott dan Bingham bergabung dengan tentara dan mengembangkan tes kecerdasan kelompok; Lillian Gilberth meraih gelar sebagai PhD I-O pertama. 1923 Mayo tiba di US. Tahun 1930 memperkenalkan studi Hawthorne. Pada 1932 Viteles menerbitkan teks modern pertama dalam Psikologi Industri Organisasi. Pada tahun 1941 Perang Dunia Kedua: Rekayasa Manusia diterapkan untuk menyelesaikan kecelakaan-kecelakaan pesawat. Tahun 1945 Psikologi Industri Organisasi menjadi Divisi 14 dalam American Psychological Association. Tahun 1950 meledaknya tes-tes komersial. 1964 terjadi tindakan hak-hak sipil – Ketujuh dan pada tahun 1982 SIOP(Society for Industrial and Organizational Psychology) didirikan.

 

Sejarah PIO menurut buku Ronald E. Ringgio. 


Important historical contributions that led to the development of the field of I/O psychology include the work of Frederick Taylor, who founded the school of scientific management, which held that
work behavior could be studied by systematically breaking down a job into its components and recording the time needed to perform each. The application of such time- and-motion studies increased the efficiency of many manual labor jobs. During both World War I and World War II, psychologists became involved in the psychological testing of military recruits to determine work assignments. This first large-scale testing program was the beginning of formalized personnel testing, which is still an important part of I/O psychology. Elton Mayo and his human relations movement emphasized the role that social factors play in determining worker behavior. Through a series of studies, he demonstrated the importance of worker morale or satisfaction in determining performance. Mayo also discovered the Hawthorne effect, or the notion that subjects’ behavior could be affected by the mere fact that they knew they were being observed and by the expectations they associated with being participants in an experiment. Following World War II, there was tremendous growth and specialization in I/O psychology, including specialties within the field that focus on how work groups and organizations function and on how technology and workers interface.  

Berdasarkan dua penjelasan sejarah PIO, terlihat perbedaan dari kedua buku, dalam buku Frank J. Landy & Jeffrey M. Conte menjelaskan sejarah PIO secara jelas dan terperinci sedangkan dalam buku Ronald E. Ringgio hanya menjelaskan bagaimana sejarah PIO tersebut tanpa dicantumkan tahun kejadiannya walaupun terlihat berbeda namun keduanya menyinggung adanya perang dunia I dan perang dunia II. Secara keseluruhan kedua buku menjelaskan sejarah PIO dengan baik dan mudah dimengerti.


Gambaran masa depan PIO


Berdasarkan buku Frank J. Landy & Jeffrey M. Conte

A nongovernmental organization (NGO) with the United Nations in 2011. This NGO consultative status provides opportunities for SIOP members to address a variety of humanitarian and societal issues. In applying for NGO consultative status, SIOP outlined some areas in which I-O psychologists’ expertise can be useful in the UN’s initiatives, including (1) talent selection and development, (2) corporate social responsibility research and initiatives, (3) entrepreneurship (enterprise development), and (4) occupational health and safety. In using this expertise, I-O psychologists can do “good work” with the UN in tackling important issues such as poverty and hunger, maternal and child mortality, disease, inadequate shelter, gender inequality, and environmental sustainability (Aguinis, 2011; Scott, 2011).  

Menurut buku ini, SIOP berkonsultasi dengan LSM, yang menyatakan ada beberapa bidang keahlian PIO yaitu: seleksi dan pengembangan bakat, penelitian dan inisiatif perusahaan, kewirausahaan, dan kesehatan dan keselamatan kerja. PIO dapat bekerja baik dengan PBB dalam menangani masalah kemiskinan dan kelaparan, kematian ibu dan anak, penyakit, tempat tinggal yang tidak layak tinggal, ketidaksetaraan gender serta kelestarian lingkungan (Aguinis, 2011; Scott, 2011).  


 Berdasarkan buku Ronald E. Riggio, PIO


Cascio and Aguinus (2008) suggest a number of workplace and social issues and question that should be addressed by I/O Psychology in the future. These include :
1. Selecting and developing better organizational leaders—including leaders who are ethical and socially responsible. 
2. Improving the lot of workers through fair compensation, flexible work policies (including work-family issues), and reducing discrimination in the workplace. 
3. Leveraging workforce diversity and globalization in optimal ways. 
4. Improving performance through optimal management and development of talent. Helping organizations    (and the people in them) to embrace positive change and be more innovative. 

Menurut buku ini, ada 4 saran yang harus ditangani di masa depan yaitu: 
1. Memilih serta mengembangkan pemimpin yang baik, etis dan bertanggung jawab.
2. Meningkatkan jumlah pekerja, kontrak kerja yang fleksibel serta mengurangi diskriminasi di tempat kerja 
3. Memanfaatkan keragaman pekerja dan globalisasi secara optimal
4. Meningkatkan kinerja melalui manajemen dan pengembangan bakat yang optimal

Dari dua pernyataan diatas, saya dapat mengambil kesimpulan bahwa yang harus ditingkan di masa depan dalam PIO adalah harus mengembangkan bakat secara optimal, harus pandai berwirausaha, memperhatikan keselamatan kerja, memilih dan mengembangkan pemimpin yang bertanggung jawab, dan mengurangi diskriminasi di lingkungan kerja. 

 Penelitian

Menurut buku Frank J. Landy & Jeffrey M. Conte 
  • Like other scientists, I-O psychologists conduct research based on theories and hypotheses. They gather data, publish those data, and design their research to eliminate alternative explanations for the research results.
  • The scientific method has important repercussions in society, particularly in the courts, where I-O psychologists often testify as expert witnesses.
  • I-O research is important to organizations because every course of action that an organization decides on is, in effect, a prediction or anticipation of a given outcome. The better the research base that supports that prediction, the more confident the organization can be of the outcome.
Berdasarkan pernyataan diatas, metode penelitian terbagi menjadi 3:

·       
·        Psikolog PIO melakukan penelitian berdasarkan teori dan hipotesis. Mereka mengumpulkan data dan menunjukkan data tersebut, lalu merancang penelitian dengan menggunakan penjelasan alternatif untuk hasil penelitian. Metode ilmiah memiliki dampak yang penting dalam masyarakat, karena Psikolog IO sering menjadi pengamat untuk penelitian. Penelitian IO penting bagi organisasi, semakin dasar yang mendukung penelitian tersebut, maka semakin percaya diri sebuah organisasi

·    
Menurut buku Ronald E.Ringgio

Berdasarkan pernyataan diatas, metode penelitian terbagi menjadi 5, yaitu :

1. Perumusan masalah atau masalah untuk studi.
2. Generasi hipotesis.
3. Mendesain penelitian, yang meliputi pemilihan metode penelitian yang sesuai atau desain.
4. Pengumpulan data aktual, yang diatur oleh desain penelitian tertentu yang digunakan.
5. Melibatkan analisis data yang dikumpulkan. ini mengarah ke langkah terakhir, yaitu melibatkan interpretasi hasil dan gambar kesimpulan berdasarkan hasil.


Berdasarkan dua pernyataan diatas, saya dapat menyimpulkan bahwa di buku Frank J. Landy &  Jeffrey M. Conte, merancang penelitian dengan menggunakan penjelasan alternatif untuk hasil penelitian memiliki dampak yang penting dalam masyarakat, karena Psikolog IO sering menjadi pengamat untuk penelitian. Sedangkan di buku Ronald E.Ringgio, mendesain penelitian dengan pengumpulan data yang aktual yang diatur oleh desain penelitian tertentu yang digunakan serta melibatkan interpretasi hasil dan gambar kesimpulan berdasarkan hasil.



Buku referensi yang saya gunakan:










REFERENSI :

Landy, Frank J., and Jeffrey M. Conte. 2013. Work in the 21st Century An Introduction to Industrial and Organizatonal Psychology. America: Quad Graphics 
(https://drive.google.com/file/d/1LJz7RJKpAYOvHmqsR4Yz28K5UHTK71-j/view?usp=sharing)

Ringgio, Ronald E. 2013. Introduction to Industrial/Organizational Psychology. America: Pearson Education
(https://drive.google.com/file/d/1M-fjn34HPXYk0dJIMJ69SR5cyzmbdJpx/view?usp=sharing)

Sebagian besar dari hasil diskusi kelompok PIO, lalu pengertian tersebut saya kembangkan kembali




 


·  


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Story Of My Junior High School

                                               The Story Of My Junior High School                         Hai, perkenalkan nama saya Haura, ...