ANALISIS KASUS DI DUNIA KERJA
Dalam blog saya kali ini, saya akan membahas tentang apa itu kepuasan kerja dan apa itu motivasi dengan teori ergonomi? untuk lebih lengkap yuk kita mulai bahas satu persatu.
Masalah
hubungan kenyamanan dan efektivitas sebuah alat kerja dengan manusia sebagai
alat pemakainya. Contoh kasus: seorang karyawan yang mengalami ketidaknyamanan
dalam bekerja di karenakan kurang memperhatikan aspek-aspek ergonomi seperti
keluhan berupa rasa sakit disekitar kepala, leher, punggung dan paha. kondisi
tersebut apabila dibiarkan akan mengakibatkan cedera sehingga akan menurunkan
kinerja pekerja.
Analisis
Kasus:
Dalam kasus kali ini kita akan mengaitkan antara kasus yang akan dibahas dengan ergonomi, motivasi dan job satisfaction. Pertama kita akan membahas definisi dari ergonomi, motivasi dan job satisfaction.
Dalam kasus kali ini kita akan mengaitkan antara kasus yang akan dibahas dengan ergonomi, motivasi dan job satisfaction. Pertama kita akan membahas definisi dari ergonomi, motivasi dan job satisfaction.
ERGONOMI
" The field of human factors (also called ergonomics or engineering psychology)
is concerned with the interface between people and the physical environment,
including tools, equipment, and technology. "
Artinya: Ergonomi merupakan
bidang dari faktor manusia yang berkaitan dengan tatap muka antara orang-orang,
dan lingkungan fisik, termasuk peralatan, perlengkapan, dan teknologi.
Faktor
psikologi manusia terlibat dalam lingkungan fisik untuk membangun pekerjaan
lebih aman dan lebih mudah untuk dicapai. Pengaruh bidang faktor manusia dapat
ditemukan dalam segala desain mulai dari mobil dan peralatan konsumen hingga
pesawat militer dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Fokus utama faktor
manusia adalah pada interaksi antara manusia dan alat, mesin, atau teknologi.
Dua bidang utama yang menjadi perhatian adalah penyajian informasi kepada orang
tersebut dan manipulasi alat atau mesin oleh orang tersebut.
Ruang
Lingkup Ergonomi:
1. Ergonomi fisik
Kegiatan yang
berhubungan dengan aktivitas fisik kerja manusia. Beberapa topik yang
berhubungan ergonomi fisik yaitu karakteristik fisiologi, biomekanika, kekuatan
fisik manusia kerja, postur kerja, beban fisik kerja, kesehatan kerja, dan
lain-lainnya.
2. Ergonomi kognitif
Merupakan ilmu yang
berkaitan dengan proses mental manusia dalam bekerja. Beberapa topik yang ada
dalam ergonomi kognitif yaitu ingatan dalam bekerja, reaksi dalam kerja dan
persepsi dalam kerja.
3. Ergonomi organisasi
Merupakan ilmu yang
berkaitan dengan sosioteknik dalam sistem kerja. Beberapa topik yang ada dalam
ergonomi organisasi yaitu struktur organisasi kerja, manajemen SDM, komunikasi
kerja, dan teamwork.
4. Ergonomi lingkungan
Merupakan ilmu yang
berkaitan dengan beberapa hal yang ada disekitar orang yang melakukan pekerjaan,
biasanya berupa lingkungan fisik. Yang termasuk ergonomi lingkungan yaitu
pencahayaan di tempat kerja, kebisingan di tempat kerja, dan desain interior di
tempat kerja termasuk bentuk dan warna, temperatur di tempat kerja.
MOTIVASI
Jika motivasi dalam bekerja tidak ada maka kepuasaan kerja pun menurun.
Dimana jika seseorang yang memiliki motivasi tinggi akan mengerjakan dan
menyelesaikan pekerjaannya dengan santai dan mengikuti semua proses yang
ada. Motivasi sendiri memiliki definisi:
Motivasi
sendiri memiliki arti adalah proses dalam diri seseorang yang dapat dihitung
dari intensitas, arah, tingkat kegigihan serta upaya yang dilakukan di tempat
kerja.
A. Arah, mengacu pada pilihan
seseorang ketika dihadapkan pada sejumlah kemungkinan-kemungkinan yang ada.
B. Tingkat, mengacu pada jumlah
upaya yang dilakukan seseorang.
C. Kegigihan, mengacu pada lamanya
waktu seseorang untuk bertahan dengan tindakan yang diberikan.
Teori-teori yang membahas tentang motivasi:
1. Abraham Maslow
Teori
tentang motivasi yang paling dikenal adalah teori dari Abraham Maslow, yaitu “Hierarchy of Needs” terdiri dari 5
kebutuhan :
1. Physiological, melingkupi rasa lapar,
rasa haus, tempat berlindung, sex, dan kebutuhan tubuh lainnya.
2. Safety, keamanan dan
perlindungan dari kekerasan fisik dan emosional.
3. Social, kasih sayang,
kepemilikan, penerimaan, dan pertemanan.
4. Esteem, faktor-faktor internal
seperti self-respect, kemandirian, dan pencapaian, dan faktor-faktor eksternal
seperti status, pengakuan, dan perhatian.
5. Self-actualization, dorongan
untuk menjadi apa yang kita mampu menjadi ; termasuk pertumbuhan, pencapaian
potensi kita, dan pemenuhan diri.
2. Frederick
Herzberg
Teori Dua Faktor dari Frederick Herzberg, teori yang
berhubungan dengan faktor intrinsik pada kepuasan kerja dan hubungan faktor
ekstrinsik dengan ketidakpuasan.Teori ini pula mengidentifikasi dua faktor yang
berbeda sebagai penyebab utama dari kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja.
A. Hygiene factors adalah sumber ketidakpuasan kerja yang
terkait dengan konteks pekerjaan atau lingkungan kerja. Artinya mereka lebih
banyak berhubungan dengan lingkungan dimana orang bekerja daripada sifat
pekerjaan itu sendiri.
B. Motivators factors adalah sumber kepuasan kerja yang
menjadi kunci utama untuk memotivasi seseorang dalam kinerja perkerjaanya.
JOB
SATISFICATION
Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan.
2.Orang yang memiliki “core self-evaluations”
negatif, cenderung kurang ambisius dan lebih mudah menyerah saat menghadapi
kesulitan dalam pekerjaan.
Kepuasan
kerja adalah perasaan dan tingkah laku dimana dua orang merasa positif dan
negative yang dimiliki seseorang dari hasil evaluasi karakteristik
seseorang.
Bagaimana seseorang mendapatkan kepuasaan dalam kerja?
Kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor kepribadian yang berperan dalam kepuasan kerja. Faktor kepribadian yang berperan
antara lain:
1.Orang yang
memiliki “core self-evaluations” positif, cenderung percaya pada dasar
kompetensi diri, dan lebih puas dengan pekerjaan mereka.
Selain dari faktor kepribadian, faktor dari luar pun dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang antara lain:
1. The work itself
– tanggung jawab, minat dan pertumbuhan.
2. Quality of
Supenvision – bantuan, teknis dan dukungan sosial. Tingkat kepuasan kerja yang
paling besar dengan atasan adalah jika kedua jenis hubungan adalah positif.
3. Relationships
with co workers – keharmonisan sosial dan rasa hormat.
4. Promotion
opportunities – peluang untuk kenaikan gaji lebih lanjut.
5. Pay – kecukupan
upah uang adalah pemenuhan kebutuhan dasar, uang juga menjadi simbol dari
pencapaian (achievement), keberhasilan dan pengakuan/penghargaan.
KESIMPULAN
Dari
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Ergonomi yang baik dan efisien harus
bisa memperhatikan aspek-aspeknya dalam menciptakan hubungan kenyamanan dan
efektivitas sebuah alat kerja dengan manusia sebagai alat pemakainya yaitu
seorang karyawan tersebut. Terdapat fokus utama yaitu pada interaksi
antara manusia dan alat, mesin, atau teknologi. Dua bidang utama yang menjadi
perhatian adalah penyajian informasi kepada orang tersebut dan manipulasi alat
atau mesin oleh orang tersebut. terdapat ruang lingkup ergonomi yaitu, ergonomi
fisik kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas fisik kerja manusia, ergonomi
kognitif merupakan ilmu yang berkaitan dengan proses mental manusia dalam
bekerja, ergonomi organisasi merupakan ilmu yang berkaitan dengan
sosioteknik dalam sistem kerja, ergonomi lingkungan merupakan ilmu yang
berkaitan dengan beberapa hal yang ada disekitar orang yang melakukan
pekerjaan, biasanya berupa lingkungan fisik. Jika motivasi dalam bekerja
tidak ada maka kepuasan kerja pun menurun, begitupun sebaliknya jika motivasi
dalam bekerja sangat tinggi maka kepuasan kerja akan meningkat secara
signifikan. Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan
dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang
bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang
berbeda-beda. Dikarenakan kepuasan kerja adalah perasaan dan tingkah laku
dimana dua orang merasa positif dan negative yang dimiliki seseorang dari hasil
evaluasi karakteristik seseorang.
REFERENSI :
Spector, P. E.
2012. Industrial and Organizational Psychology Research and Practice (Ed 6th).
John Wiley & Sons, inc. New Jersey.
Sugiono, Putro.
W.W, dan Sari. S. I. K. 2018. Ergonomi
untuk Pemula Prinsip Dasar dan Aplikasinya.
Malang: UB Press.
Schermerhorn, Hunt, Osborn, Uhl-Bien. 2010. Organizational Behavior (11th ed).
New Jersey: John Wiley & Sons,Inc.
Robbins, Judge. 2013. Organizational
Behavior (15th ed). New Jersey: Pearson Education, Inc.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar