Sabtu, 13 April 2019

ANALISIS KASUS DAN MENGAITKANNYA DENGAN ERGONOMI


ANALISIS KASUS DI DUNIA KERJA



Dalam blog saya kali ini, saya akan membahas tentang apa itu kepuasan kerja dan apa itu motivasi dengan teori ergonomi? untuk lebih lengkap yuk kita mulai bahas satu persatu.


        Masalah hubungan kenyamanan dan efektivitas sebuah alat kerja dengan manusia sebagai alat pemakainya. Contoh kasus: seorang karyawan yang mengalami ketidaknyamanan dalam bekerja di karenakan kurang memperhatikan aspek-aspek ergonomi seperti keluhan berupa rasa sakit disekitar kepala, leher, punggung dan paha. kondisi tersebut apabila dibiarkan akan mengakibatkan cedera sehingga akan menurunkan kinerja pekerja. 



Analisis Kasus:

       Dalam kasus kali ini kita akan mengaitkan antara kasus yang akan dibahas dengan ergonomi, motivasi dan job satisfaction. Pertama kita akan membahas definisi dari ergonomi, motivasi dan job satisfaction.


ERGONOMI


" The field of human factors (also called ergonomics or engineering psychology) is concerned with the interface between people and the physical environment, including tools, equipment, and technology. "

Artinya: Ergonomi merupakan bidang dari faktor manusia yang berkaitan dengan tatap muka antara orang-orang, dan lingkungan fisik, termasuk peralatan, perlengkapan, dan teknologi.

        Faktor psikologi manusia terlibat dalam lingkungan fisik untuk membangun pekerjaan lebih aman dan lebih mudah untuk dicapai. Pengaruh bidang faktor manusia dapat ditemukan dalam segala desain mulai dari mobil dan peralatan konsumen hingga pesawat militer dan pembangkit listrik tenaga nuklir. Fokus utama faktor manusia adalah pada interaksi antara manusia dan alat, mesin, atau teknologi. Dua bidang utama yang menjadi perhatian adalah penyajian informasi kepada orang tersebut dan manipulasi alat atau mesin oleh orang tersebut.


Ruang Lingkup Ergonomi:




1. Ergonomi fisik

Kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas fisik kerja manusia. Beberapa topik yang berhubungan ergonomi fisik yaitu karakteristik fisiologi, biomekanika, kekuatan fisik manusia kerja, postur kerja, beban fisik kerja, kesehatan kerja, dan lain-lainnya.

2. Ergonomi kognitif
Merupakan ilmu yang berkaitan dengan proses mental manusia dalam bekerja. Beberapa topik yang ada dalam ergonomi kognitif yaitu ingatan dalam bekerja, reaksi dalam kerja dan persepsi dalam kerja.

3. Ergonomi organisasi
Merupakan ilmu yang berkaitan dengan sosioteknik dalam sistem kerja. Beberapa topik yang ada dalam ergonomi organisasi yaitu struktur organisasi kerja, manajemen SDM, komunikasi kerja, dan teamwork.

4. Ergonomi lingkungan
Merupakan ilmu yang berkaitan dengan beberapa hal yang ada disekitar orang yang melakukan pekerjaan, biasanya berupa lingkungan fisik. Yang termasuk ergonomi lingkungan yaitu pencahayaan di tempat kerja, kebisingan di tempat kerja, dan desain interior di tempat kerja termasuk bentuk dan warna, temperatur di tempat kerja.

 


MOTIVASI


 
        Jika motivasi dalam bekerja tidak ada maka kepuasaan kerja pun menurun. Dimana jika seseorang yang memiliki motivasi tinggi akan mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaannya dengan santai dan mengikuti semua proses yang ada. Motivasi sendiri memiliki definisi:


Motivasi sendiri memiliki arti adalah proses dalam diri seseorang yang dapat dihitung dari intensitas, arah, tingkat kegigihan serta upaya yang dilakukan di tempat kerja. 

A. Arah, mengacu pada pilihan seseorang ketika dihadapkan pada sejumlah kemungkinan-kemungkinan yang ada.


B.   Tingkat, mengacu pada jumlah upaya yang dilakukan seseorang.


C.  Kegigihan, mengacu pada lamanya waktu seseorang untuk bertahan dengan tindakan yang diberikan.


Teori-teori yang membahas tentang motivasi:

1.  Abraham Maslow 

        Teori tentang motivasi yang paling dikenal adalah teori dari Abraham Maslow, yaitu “Hierarchy of Needs” terdiri dari 5 kebutuhan :
1. Physiological, melingkupi rasa lapar, rasa haus, tempat berlindung, sex, dan kebutuhan tubuh lainnya. 

2. Safety, keamanan dan perlindungan dari kekerasan fisik dan emosional.

3. Social, kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan pertemanan.


4. Esteem, faktor-faktor internal seperti self-respect, kemandirian, dan pencapaian, dan faktor-faktor eksternal seperti status, pengakuan, dan perhatian.

5. Self-actualization, dorongan untuk menjadi apa yang kita mampu menjadi ; termasuk pertumbuhan, pencapaian potensi kita, dan pemenuhan diri.
 

2. Frederick Herzberg

        Teori Dua Faktor dari Frederick Herzberg, teori yang berhubungan dengan faktor intrinsik pada kepuasan kerja dan hubungan faktor ekstrinsik dengan ketidakpuasan.Teori ini pula mengidentifikasi dua faktor yang berbeda sebagai penyebab utama dari kepuasan kerja dan ketidakpuasan kerja.

A. Hygiene factors adalah sumber ketidakpuasan kerja yang terkait dengan konteks pekerjaan atau lingkungan kerja. Artinya mereka lebih banyak berhubungan dengan lingkungan dimana orang bekerja daripada sifat pekerjaan itu sendiri.

B. Motivators factors adalah sumber kepuasan kerja yang menjadi kunci utama untuk memotivasi seseorang dalam kinerja perkerjaanya.
 
 

JOB SATISFICATION




          Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Semakin banyak aspek dalam pekerjaan yang sesuai dengan keinginan, maka semakin tinggi tingkat kepuasan yang dirasakan.


         Kepuasan kerja adalah perasaan dan tingkah laku dimana dua orang merasa positif dan negative yang dimiliki seseorang dari hasil evaluasi karakteristik seseorang. 


Bagaimana seseorang mendapatkan kepuasaan dalam kerja?

      Kepuasan kerja dipengaruhi oleh faktor kepribadian yang berperan dalam kepuasan kerja. Faktor kepribadian yang berperan antara lain:

1.Orang yang memiliki “core self-evaluations” positif, cenderung percaya pada dasar  kompetensi diri, dan lebih puas dengan pekerjaan mereka.

2.Orang yang memiliki “core self-evaluations” negatif, cenderung kurang ambisius dan lebih mudah menyerah saat menghadapi kesulitan dalam pekerjaan. 


      Selain dari faktor kepribadian, faktor dari luar pun dapat mempengaruhi kepuasan kerja seseorang antara lain: 
1. The work itself – tanggung jawab, minat dan pertumbuhan.

2. Quality of Supenvision – bantuan, teknis dan dukungan sosial. Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasan adalah jika kedua jenis hubungan adalah positif. 

3. Relationships with co workers – keharmonisan sosial dan rasa hormat.

4. Promotion opportunities – peluang untuk kenaikan gaji lebih lanjut.

5. Pay – kecukupan upah uang adalah pemenuhan kebutuhan dasar, uang juga menjadi simbol dari pencapaian (achievement), keberhasilan dan pengakuan/penghargaan. 



KESIMPULAN


        Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa, Ergonomi yang baik dan efisien harus bisa memperhatikan aspek-aspeknya dalam menciptakan hubungan kenyamanan dan efektivitas sebuah alat kerja dengan manusia sebagai alat pemakainya yaitu seorang karyawan tersebut. Terdapat fokus utama yaitu pada interaksi antara manusia dan alat, mesin, atau teknologi. Dua bidang utama yang menjadi perhatian adalah penyajian informasi kepada orang tersebut dan manipulasi alat atau mesin oleh orang tersebut. terdapat ruang lingkup ergonomi yaitu, ergonomi fisik kegiatan yang berhubungan dengan aktivitas fisik kerja manusia, ergonomi kognitif merupakan ilmu yang berkaitan dengan proses mental manusia dalam bekerja, ergonomi organisasi merupakan ilmu yang berkaitan dengan sosioteknik dalam sistem kerja, ergonomi lingkungan merupakan ilmu yang berkaitan dengan beberapa hal yang ada disekitar orang yang melakukan pekerjaan, biasanya berupa lingkungan fisik. Jika motivasi dalam bekerja tidak ada maka kepuasan kerja pun menurun, begitupun sebaliknya jika motivasi dalam bekerja sangat tinggi maka kepuasan kerja akan meningkat secara signifikan. Setiap orang yang bekerja mengharapkan memperoleh kepuasan dari tempatnya bekerja. Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena setiap individu akan memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda. Dikarenakan kepuasan kerja adalah perasaan dan tingkah laku dimana dua orang merasa positif dan negative yang dimiliki seseorang dari hasil evaluasi karakteristik seseorang. 







REFERENSI :


Spector, P. E. 2012. Industrial and Organizational Psychology Research and Practice (Ed 6th). John Wiley & Sons, inc. New Jersey.

Sugiono, Putro. W.W, dan Sari. S. I. K. 2018. Ergonomi untuk Pemula Prinsip Dasar dan Aplikasinya.  Malang: UB Press.
 

Schermerhorn, Hunt, Osborn, Uhl-Bien. 2010. Organizational Behavior (11th ed). New Jersey: John Wiley & Sons,Inc. 


Robbins, Judge. 2013. Organizational Behavior (15th ed). New Jersey: Pearson Education, Inc.


 
 

 

 
 





























Tidak ada komentar:

Posting Komentar

The Story Of My Junior High School

                                               The Story Of My Junior High School                         Hai, perkenalkan nama saya Haura, ...