Hai semuanya! Kali ini saya akan
membahas soal UTS saya kemarin seperti biasa dalam membahas semua materi tentu
saya akan menggunakan beberapa literatur buku untuk menjawab semua pertanyaan
dan teori-teori agar lebih jelas dan tidak keliru. Untuk mempersingkat, yuk kita
bahas satu persatu.
1. Jelaskan definisi dari Psikologi Industri dan Organisasi
(PIO) secara lengkap. Jelaskan pula mengapa PIO penting untuk dipelajari oleh
Calon Sarjana Psikologi, walaupun memiliki minat yang berbeda-beda (seperti
klinis, pendidikan, anak, dan sosial). Jelaskan pula bagaimana kedudukan PIO
diantara berbagai cabang ilmu psikologi lainnya.
Jawab : - ”Industri sering diidentikkan dengan seluruh kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang lebih tinggi nilai kegunaannya. Dalam pengertian yang luas industri adalah semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan bersifat komersil untuk memenuhi kebutuhan hidup." (dalam Geografi: Membuka Cakrawala Dunia | Utoyo).
- “An organization is defined as a collection of people who work together to achieve a wide variety of goals.” (Michael Beer dalam buku Understanding and Managing Organizational Behavior, 2006). Artinya: Sebuah organisasi didefinisikan sebagai kumpulan orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai berbagai tujuan.
- Psikologi industri dan organisasi adalah penerapan prinsip-prinsip psikologi, teori, dan penelitian pengaturan kerja. Perilaku kerja dalam PIO tidak sebatas dalam lingkungan kerja karena banyak faktor yang mempengaruhi perilaku kerja. Faktor-faktor ini termasuk tanggung jawab keluarga, pengaruh budaya, undang-undang dalam pekerjaan dan peristiwa non-kerja. (Frank J. Landy & Jeffrey M. Conte dalam buku Work in the 21st Century An Introduction to Industrial and Organizatonal Psychology, 2013).
Dapat disimpulkan bahwa Psikologi Industri dan Organisasi adalah cabang psikologi yang membahas tentang pengaturan dan perilaku kerja individu di dalam lingkungan kerja yang memiliki banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku kerja, faktor-faktor ini termasuk faktor internal maupun eksternal.
- PIO penting untuk dipelajari baik untuk calon sarjana psikologi karena Psikologi industri dan organisasi memiliki peranan positif dan juga bermanfaat seperti:
1. PIO membahas
mengenai sikap kerja dari tenaga kerja dalam suatu organisasi. Sikap kerja
meliputi:
a. Kepuasan
Kerja. Kepuasan kerja adalah perasaan individu yang positif mengenai organisasi
dan pekerjaan yang dihadapi. Hal ini termasuk sikap positif individu pada tugas
dari pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
b. Komitmen.
Komitmen adalah rasa setia dari tenaga kerja terhadap atasan, organisasi atau
pekerjaannya.
Sehingga dengan
adanya PIO dapat meningkatkan kepuasan kerja dan membangun komitmen individu.
2. Psikologi industri dan
organisasi membahas mengenai training dan pengembangan individu dalam setting
kerja. Training merupakan suatu proses dimana individu mendapatkan kemampuan,
pengetahuan, keterampilan untuk mencapai tujuan organisasi. Sehingga membantu individu dalam meningkatkan setting kerja.
- Kedudukan Psikologi Industri dan Organisasi dengan cabang psikologi lainnya adalah memiliki peranan penting karena PIO berhubungan langsung dengan lingkungan kerja serta mengatur perilaku individu dalam dunia kerja.
2. Psikoanalisa,
behaviorisme, kognitif, dan humanistik merupakan beberapa contoh pendekatan
yang ada dalam ranah ilmu psikologi. Pilihlah dua (2) dari pendekatan tersebut,
jelaskan pengertian pendekatan tersebut secara umum kemudian berikan contoh
penerapannya dalam bidang psikologi industri dan organisasi.
Jawab :
- Kognitif
“ An
approach to psychology focusing on the mental processes involved in knowing: how
we derect our attention, perceive, remember, think, and solve problems.” (King dalam The Science of
Psychology An Appreciative View, 2017). Pendekatan kognitif
adalah pendekatan psikologi yang
berfokus pada proses mental yang terlibat dalam bagaimana kita mengarahkan
perhatian, melihat, mengingat, berpikir, dan memecahkan masalah. Pendekatan kognitif
dapat diterapkan dalam PIO yaitu pada pola pikir seorang karyawan. Pola pikir
ini dapat dilihat dari bagaimana seorang karyawan memcahkan suatu masalah
dengan cara berpikir secara terperinci dan dapat mengambil keputusan dengan
tepat dan sudah memperhitungkan segala resikonya.
- Behaviorisme
“An
approach to psychology focusing on the scientific study of observable
behavioral responses and their environmental determinants” (King dalam The
Science of Psychology An Appreciative View, 2017). Pendekatan perilaku adalah
pendekatan psikologi yang berfokus pada penelitian ilmiah tentang respon perilaku
dan faktor penentu lingkungannya. Penedekatan perilaku dapat diterapkan dalam
PIO yaitu dengan mengamati perilaku karyawan, misalnya seperti perilaku
karyawan yang malas, rajin, kretif, dll.
3. Berikut ini adalah sejumlah variable psikologi industri
dan organisasi yang sering dijadikan topik penelitian dalam dunia akademik dan
juga sering menjadi kajian dalam dunia praktis.
a) Motivasi berprestasi (dalam setting kerja)
b) Kepuasan kerja
c) Komitmen organisasi
d) Kepuasan kerja
Pilihlah 2 (dua) variabel tersebut untuk kemudian Anda
jelaskan apa saja pemahaman Anda tentang variabel-variabel tersebut
Jawab :
- Kepuasan kerja
Kepuasan
kerja adalah perasaan dan tingkah laku dimana dua orang merasa positif dan
negative yang dimiliki seseorang dari hasil evaluasi karakteristik
seseorang. Dalam mencapai kepuasan kerja menurut JDI (Job
Desuctive Index) ada 5 aspek kepuasan kerja:
- The work itself – tanggung jawab, minat dan pertumbuhan.
- Quality of Supenvision – bantuan, teknis dan dukungan
sosial. Tingkat kepuasan kerja yang paling besar dengan atasan adalah jika
kedua jenis hubungan adalah positif.
- Relationships with co workers – keharmonisan sosial dan
rasa hormat.
- Promotion opportunities – peluang untuk kenaikan gaji
lebih lanjut.
- Pay – kecukupan upah uang adalah pemenuhan kebutuhan
dasar, uang juga menjadi simbol dari pencapaian (achievement), keberhasilan dan
pengakuan/penghargaan.
Kepuasan kerja bukan hanya faktor dari luar, tetapi kepribadian juga
berperan dalam kepuasan kerja.Faktor kepribadian yang berperan antara lain:
1.Orang yang memiliki “core self-evaluations” positif, cenderung percaya
pada dasar kompetensi diri, dan lebih puas dengan pekerjaan mereka.
2.Orang yang memiliki “core self-evaluations” negatif, cenderung kurang
ambisius dan lebih mudah menyerah saat menghadapi kesulitan dalam pekerjaan.
- Motivasi mengacu pada kekuatan dalam diri seseorang yang menjelaskan arah, tingkat, dan kegigihan serta upaya yang dilakukan di tempat kerja.
1. Arah,
mengacu pada pilihan seseorang ketika dihadapkan pada sejumlah
kemungkinan-kemungkinan yang ada.
2. Tingkat,
mengacu pada jumlah upaya yang dilakukan seseorang.
3. Kegigihan,
mengacu pada lamanya waktu seseorang untuk bertahan dengan tindakan yang
diberikan.
- Prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya).
Dapat disimpulkan bahwa
motivasi berprestasi adalah suatu dorongan atau upaya dalam individu untuk
menghasilkan pencapaian setinggi-tingginya dalam dunia kerja. Dan prestasi ini
dapat membawa pengaruh besar bagi semua orang.
4. Jawablah
sejumlah pertanyaan berikut ini tentang stress kerja. Jelaskan bagaimana
hubungan antara beban kerja , stress kerja dan kinerja (performances). Jelaskan
mengapa tidak semua masalah akibat stress kerja dapat diselesaikan dengan
mengadakan program rekreasi pada karyawan.
Jawab :
- Beban kerja adalah sejumlah proses atau kegiatan yang harus diselesaikan oleh seorang pekerja dalam jangka waktu tertentu.
- Stress adalah penderitaan jasmani, mental atauemosional yang diakibatkan interpretasi atas suatu peristiwa sebagai suatu ancaman bagi agenda pribadi seorang individu. Dalam suatu perusahaan, semakinbesar suatu perusahaan maka makin banyak karyawan yang bekerja di dalamnya sehingga besar kemungkinan timbulnya permasalahan di dalamnya, dan permasalahan manusianya. (Menurut Pace & Faules (1998))
- Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Hubungan antara beban kerja, stress kerja, dan
kinerja(performance) adalah beban kerja dapat mempengaruhi stress kerja begitu
pula stress kerja dapat mempengaruhi kinerja individu. Karena jika suatu individu
mendapatkan beban perkerjaan yang berat dan kegiatan tersebut harus
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu maka akan menimbulkan stress kerja. Jika
individu sudah mengalami stress maka kinerjanya cenderung menurun karena beban
dan stress kerja yang dia alami. Individu dapat melakukan kegiatannya dengan
baik jika mereka dalam proses menyelasikan kegiatan tersebut tidak berada
dibawah tekanan apapun. Sebaliknya, jika individu dalam melakukan suatu
kegiatan berada dalam tekanan baik itu stress maupun beban kerja maka kinerja
individu tersebut akan buruk dan hasil pekerjaannya biasanya tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
Rekreasi bagi seorang karyawan memanglah kebutuhan dikala beban kerja sedang melanda mereka, namun rekreasi menurut saya kurang efektif untuk menyelesaikan masalah akibat stress karena rekreasi hanya memberikan rasa relax dan menyenangkan sementara. Efek relax dan menyenangkan ini hanya dirasakan pada saat rekreasi tersebut dilakukan namun jika rekreasi sudah selesai dilaksanakan maka karyawan harus kembali bekerja seperti semula. Maka dari itu program rekreasi yang diadakan oleh perusahan tidak dapat menyelesaikan masalah akibat stress karena hanya menenangkan sementara tidak untuk dalam jangka waktu yang lama.
REFERENSI:
Utoyo, Bambang. Geografi: Membuka Cakrawala Dunia, PT
Setia Purna.
Beer, Michael, 2006, Understanding and Managing
Organizational Behavior, DELTA PUBLISHING COMPANY : Los Amatos.
Landy, Frank J., and
Jeffrey M. Conte. 2013. Work in the 21st Century An Introduction
to Industrial and Organizatonal Psychology. America: Quad Graphics
King, Laura A. 2017. The Science of Psychology An
Appreciative View (4th ed). New York : McGraw-Hill Education.
Schermerhorn, Hunt, Osborn,
Uhl-Bien. 2010. Organizational Behavior
(11th ed). New Jersey: John Wiley & Sons,Inc.